Kompas.com - Layaknya rutinitas yang dilakukan setiap hari, hubungan seks juga bisa menimbulkan rasa jenuh, termasuk pada wanita. Sebaiknya jangan diabaikan karena bisa membuat kebahagiaan perkawinan terancam.
Pada perempuan libido rendah adalah masalah yang kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Bukan rahasia lagi kalau mood bercinta seorang wanita juga dipengaruhi oleh suasana hatinya. Jika hatinya sedang galau atau kepercayaan dirinya sedang rendah, upaya foreplay untuk menyalakan hasrat pun akan percuma.
Kabar baiknya adalah jika Anda dapat mengidentifikasi penyebabnya peluang untuk mengatasi membalikkan keadaan menjadi besar. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab paling umum yang tanpa disadari dapat menurunkan gairah seks Anda:
Stres
Stres mungkin bisa dikatakan sebagai salah satu pembunuh libido pada wanita. Ketika stress, tubuh memproduksi hormon yang disebut kortisol. Sayangnya, kortisol juga mempengaruhi tingkat testosteron dan estrogen dalam tubuh, yang mempengaruhi libido.
Solusi: Matikan juga segala pikiran buruk yang memenuhi kepala. Ketika di rumah, berhentilah memikirkan tengat pekerjaan yang belum selesai dan fokuslah pada diri sendiri. Luangkan waktu untuk beristirahat agar pikiran kembali segar.
Kesal dengan pasangan Banyak perempuan yang berjuang mengatasi menurunnya gairah seksual tanpa berpikir untuk menyelesaikan masalah yang masih mengganjal dengan pasangan. Rasa jengkel sekecil apa pun pada pasangan bisa bertumpuk dan menjadi bencana besar dalam hubungan.
Solusi: Anda mungkin pernah mendengar untuk mempertahankan suatu hubungan dibutuhkan usaha. Masalah sekarang siapa yang mau berusaha lebih keras untuk menjaga cinta, romantisme dan seks. Mulailah dengan membuka keran komunikasi dan saling memberikan perhatian seperti masa-masa pendekatan sebelum pacaran.
Alkohol, narkoba dan rokok Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa minum alkohol dapat membangkitkan mood bercinta. Padahal, alkohol justru akan mematikan gairah seks, indera dan respon Anda. Obat terlarang juga memiliki efek yang sama dengan alkohol. Narkoba tidak hanya mengurangi libido, tetapi juga menyebabkan masalah pada kinerja seksual. Misalnya, ganja dan opium menyebabkan kekeringan vagina, yang membuat hubungan seks menjadi tidak nyaman dan terasa menyakitkan.
Kurang tidur
Jam kerja yang panjang, lalu lintas yang padat dan rutinitas harian lainnya bisa menguras energi dan emosi. Tak heran jika banyak orang dilanda kelelahan kronik yang membuatnya tidak ingin melakukan apa pun, termasuk bercinta, selain istirahat.
Bayi dan anak-anak
Kehadiran sang buah hati adalah hal terindah dalam sebuah keluarga baru. Tetapi mereka bisa juga bisa mengganggu kebutuhan seksual Anda dan pasangan. Umumnya, pasangan suami-istri yang sudah mempunyai anak sulit untuk menemukan waktu dan privasi untuk menjadi intim.
Disamping itu, melahirkan dan menyusui juga dapat menjadi hambatan untuk Anda menemukan dorongan seksual. Melahirkan menyebabkan saraf dan otot panggul menjadi meregang, sehingga mengurangi sensitivitas.
Sedangkan menyusui akan menurunkan kadar estrogen dan menyebabkan vagina menjadi kering dan penetrasi terasa menyakitkan. Tetapi, Anda masih dapat mempertahankan hubungan yang hangat dan penuh kasih dengan berbicara dan berpelukan dengan pasangan Anda.
Obat-obatan
Banyak obat yang berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan dan membuat Anda merasa lebih baik. Tetapi efek buruknya, konsumsi beberapa obat tertentu justru dapat menghilangkan keinginan Anda untuk melakukan hubungan seks.
Beberapa obat yang biasanya terkait dengan hilangnya libido antara lain, antidepresan, obat tekanan darah, antihistamin, sedatif, kemoterapi, obat HIV dan obat pengilang nyeri atau biasa disebut non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID).
Namun, jangan sekali-kali Anda memutuskan untuk berhenti mengonsumsi obat-obatan tersebut tanpa berkonsultasi dengan dokter. Bicarakan dengan dokter Anda untuk mengambil obat alternatif yang tidak berpengaruh pada gairah seks Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar